RSS

Sholat Khusyuk...

Sabtu, 18 Juli 2009

Sholat
( Nabi Muhammad S.A.W )

Untuk memperoleh Ke-Khusyukan di dalam pelaksanaan ibadah sholat, sebaiknya kita fahami atau hafal terlebih dahulu arti per-ayatnya / per-kalimat Doa yang berbahasa arab pada setiap gerakkan sholat, ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa yang dapat kita mengerti. Agar dalam pengucapannya nanti, kita dapat benar - benar memaknainya didalam hati kita.

Seperti saat kita mengucapkan kata atau kalimat berbahasa lain yang sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. bahasa inggris misalnya, "i love you" .. didalam hati pasti kita memahami makna kata tersebut, yang berarti "Aku Cinta Padamu"... Sama halnya dengan memaknai bacaan doa yang berbahasa arab. jika kita dapat memahami dan mengerti makna bacaan di dalam sholat, Insya Allah kita akan dapat merasakan Kekhusyukan di dalam beribadah sholat.. Amien...

- Takbiratul Ihram

· ALLAHU AKBAR ( Allaah Maha Besar… )

- Iftitah

· kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila
( Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah
sepanjang pagi, dan petang ).

· Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam,
muslimaa, wamaa ana minal musrykiin

( Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan
bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang
yang mempersekutuan Engkau/Musryik )

· Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.
( Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk
Allaah Rabb Semesta Alam ).

· Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
( Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku
termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu )


- Al-Fatihah

· Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
( Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang )

· Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin
( Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam )

· Arrahmaan, Arrahiim
( Maha Pengasih, Maha Penyayang )

· Maaliki, yaumiddiin
( Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali )

· Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin
( KepadaMulah, kami menyembah, dan kepadaMulah, kami mohon pertolongan)

· Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
Berharaplah dengan penuh harap ketika membacanya.
( Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus )

· Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim
( Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka )

· Ghayril maghduubi 'alaihim, wa laddhaaaalliiin.
( Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan)
orang-orang yang sesat )

Adapun Rasulullaah ketika membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai menuliskan makna iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, dalam satu kitabnya yang berjudul Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita ketika di suatu kota ia menderita sakit, maka ia membacanya per ayat dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa setiap selesai satu ayat dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya. Subhaanallaah.

- Ayat-ayat Al-Qur'an ( Surat – surat pendek )

- Ruku'

Lalu ruku', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan do'a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang itu :

1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi.
( Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung )

· dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan
Ath-Thabarani)

· kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali, dan
sesekali beliau berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam), sehingga lama
ruku'nya hampir mendekati lama berdirinya.

2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.
( Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan ruh )
Riwayat Muslimin

3. Allaahumma, laka raka'at, wa aamantu, wa laka aslamtu,
( Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku
Islam (menyerahkan diri))
anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa 'adzhomii, wa fii
riwaayah

( Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku
tunduk )
wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin
(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)
HR. Ad-Dharuquthni

Memperpanjang Ruku'
Diriwayatkan bahwa :
"Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku', sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya."
(Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

- I’tidal

· Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat punggungnya dari ruku' sambil mengucapkan,
"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya". (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Maka ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :

Sami'allaahu, li, man, hamida, hu
( Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji, Nya )

· "Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan "sami'allaahu liman hamidah", maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu", niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya saw., "Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)

· Maka mari kita baca :
Rabbanaa, lakal, hamdu
( Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji )

Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :
mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba'du
( Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari
sesuatu, sesudahnya
)
Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah

- Sujud

Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a-do'a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam.

1. Subhaana, rabbiyal, a'laa
( Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur )

Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.

2. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi
( Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya )

3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh
( Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh )

- Duduk antara dua Sujud

· Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo'a sepertinya do'anya Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta'ala.
Di dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam mengucapkan:


Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, wahdinii, wa 'aafinii,
warzuqnii

( Ya Allaah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan
berilah rizqi kepadaku )

· Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).

- Duduk At-Tasyaahud Awal

1. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : (Mari dihafalkan setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)

· Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
( Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan )

· Assalaamu 'alayka * , ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
( Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat
Allaah, dan berkatNya )

· Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin.
( Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian
hamba-hambanya yang shaleh )

· Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
( Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allaah )

· Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu.
( Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya )

* Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :

Assalaamu 'alannabiy.
( Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi )

2. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i. Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan :

Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh)
Artinya sama dengan yang diatas, insha Allaah.

- Bacaan shalawat Nabi di akhir shalat
Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum di kita, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.

· Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.
(Ya Allaah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad )

Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.
( Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada,
keluarga Ibrahim )

Innaka, hamiidummajiid.
( Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia )

Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad.
( Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad )

Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim.
( Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga
Ibrahim )

Innaka, hamiidummajiid.
( Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia )


- Cara Mengucapkan Salam

Mari kita simak hadits berikut, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi serta dishahihkan olehnya.

"Rasulullaah saw. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh
( Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah,
serta berkatNya ),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan :
Assalaamu 'alaykum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah ), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."

Perhatikanlah, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih banyak daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua).

Atau dalam riwayat lain, ketika salam yang pertama beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum warahmatullaah, dan pada salam yang kedua beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum.

Alhamdulillaah, Maha Benar Allaah atas segala FirmanNya. Maka semoga kesebelas artikel ini menjadikan jalan kemudahan bagi kita di dalam usaha kita berusaha khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan, sehingga benar-benar memiliki ruh dan nilai yang sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam kata-kata, karena begitu nikmatnya shalat itu.



Semoga Bermanfa'at

Shu_Rya

0 komentar: